KBRN, Singaraja: Selain bertumpu pada potensi pariwisata yang dimiliki, ruang industri kreatif dapat dimaksimalkan oleh Kabupaten Buleleng, Bali, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi mereka.
Sebagai sektor baru, ekonomi kreatif belum berkembang optimal di Buleleng. Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata pada Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng, Agus Widya Suputra, mengatakan ada beberapa kendala yang mengakibatkan terhambatnya perkembangan ekonomi kreatif.
“Sebenarnya kita sudah mencoba pada tahun 2022. Kita sudah membentuk sebuah komite industri kreatif di Kabupaten Buleleng. Namun tidak membuahkan hasil. Pada saat itu kita masih awam dan banyak faktor penghambat salah satunya adalah anggaran,” kata Agus, Kamis (6/6/2024).
Sementara itu, Data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menunjukkan bahwa ekonomi kreatif berperan besar terhadap ekonomi nasional. Pada tahun 2022, ekonomi kreatif memberikan kontribusi sebanyak Rp Rp1.134,9 triliun untuk PDB nasional.
Akademisi Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha), I Putu Gede Parma, mengatakan ekonomi kreatif perlu didorong agar bisa menumbuhkan ekosistem baru. “Penting untuk dapat memaksimalkan potensi yang ada,” ucapnya.
Menurut Parma, Buleleng memiliki bonus demografi dan geografi untuk mengembangkan potensi ekonomi kreatifnya sendiri. Ia menegaskan bahwa kajian, penelitian, dan kerja sama semua pihak diperlukan untuk menggarap peluang ekonomi kreatif di Buleleng