Marves – Bali, Kemenko Marves melalui Asisten Deputi Peningkatan Daya Saing dari Kedeputian Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim mengadakan Forum Group Discussion (FGD) terkait Peningkatan Daya Saing Pengembangan Produk Perikanan (Blue Food) di Balai Kota Kantor Pemerintah Kabupaten Buleleng, Bali pada Senin (20/05/2024).
FGD ini diawali dengan sambutan dari Penjabat Bupati Kabupaten Buleleng yang diwakili oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Buleleng, Bapak I Gede Putra Aryana. Dalam sambutannya, Pj. Bupati Ketut Lihadnyana menyampaikan pesan, “Saya harap Pemda dan Pemerintah Pusat berkenan melihat dan menyerap secara langsung berbagai informasi mengenai permasalahan aktual pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan di Kabupaten Buleleng, khususnya di bidang kelautan dan perikanan,” jelasnya.
Kabupaten Buleleng adalah kabupaten terluas di Bali dan pemilik pantai terpanjang di Bali sepanjang 157 km. Sebanyak 6-7 milyar nener atau benih berbagai ikan laut dihasilkan di Kabupaten Buleleng. Kabupaten ini memiliki potensi yang melimpah. “Oleh sebab itu, saya harap diskusi hari ini dapat menghasilkan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan bagi warga Buleleng, yang hingga saat ini belum merata terutama masyrakat pesisir,” ujarnya.
FGD ini dibuka oleh Plt. Asdep Daya Saing dari Kedeputian Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim, Andreas A. Hutahaean, yang menyampaikan, “Melihat potensi perikanan bali yang selama ini lebih banyak mengekspor nener berkulitas tinggi, potensi ini harus kita optimalkan,” jelasnya. Sekarang kita akan melihat potensi Kabupaten Buleleng secara lebih spesifik sebagai penunjang sektor pariwisata terutama terkait pangan biru yang sebagian besar berasal dari luar pulau Bali.”
Mendapat kesempatannya, Direktur Kelautan dan Perikanan Bappenas, Rahmat Mulianda menyampaikan, “Saya lihat Denpasar dan sekitarnya itu pagi penuh sekali ya. Ini artinya ekonomi bergulirnya sangat numpuk disana. Dari sini saya melihat, harus ada motor baru yang bisa menggerakkan ekonomi baru seperti di pertanian atau perikanan sebagai pendukung,” jelas Rahmat.
Hal ini di dukung penuh oleh Tantri Lisdiawati dari kementerian Dalam Negeri “ Ayo, mari kita Bersama-sama mendorong kabupaten Buleleng sebagai sumber ekonomi baru melalui pangan biru bagi Bali”.
Dr. Ida Bagus Made Sutresna, Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam Bappeda Provinsi Bali, mengatakan, “Banyak pemanfaatan sumber daya kelautan yang bisa dieksplorasi dan diusahakan,” ujarnya.
“Potensi kelautan Bali sangat besar dan dapat digunakan untuk menyeimbangkan struktur dan fondasi perekonomian Bali,” jelasnya. Potensi kelautan ini terbagi menjadi beberapa sektor seperti perikanan, industri kelautan, wisata bahari, perhubungan laut dan sumber daya konvensional.
Sejalan dengan hal tersebut, Lovina Aisha dari Program Kemitraan Indonesia Australia untuk Perekonomian (Prospera) nembahkan perlunya sinergitas Kebijakan untuk Peningkatan Daya Saing Lautan dan Perikanan di Kabupaten Buleleng.
FGD ini ditutup dengan kesimpulan dari Pak Hutahaean.
“Kesimpulan saya adalah bagaimana kita memanfaatkan keunggulan yang sudah dimiliki ini, dipadu dengan regulasi yang sudah sangat jelas. Kabupaten Buleleng memiliki produk pangan biru berkualitas premium dan target pasar premium, ini yang harus kita kejar Bersama sehingga pertumbuhan ekonomi biru dapat terlihat,” tutur Plt. Asdep Andreas.
No.SP-132/HUM/ROKOM/SET.MARVES/V/2024
Biro Komunikasi
Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi